Urusan menyapih acapkali merepotkan ibu. Asal Anda tahu triknya, soal menyapih pun bisa menjadi beres. Berikut ini ada beberapa saran praktis yang tak ada salahnya kita coba.
- Beri Jeda Waktu menyesuaikan Diri
Arti menyapih adalah mengurangi pemberian ASI pada ibu. dan mulai memperkenalkan bayi pada jenis makanan lain. Dari jenis makanan ccair menuju makanan bertekstur. Ibu harus berpedoman pada pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan. Di atas 6 bulan sebetulnya bayi bisa disapih. Tapi bukan berarti lepas sama sekali dari menyusui. ASI masih memegang peranan penting hingga usia 2 tahun. Seharusnya bayi diatas 2 tahun sudah bisa disapih. Memang ASI masih menjadi makanan utama, tapi perlu asupan MPASI agar tumbuh kembang anak menjadi optimal.
- Harus Konsisten
Pada awal penyapihan, Anda akan menjumpai nafsu makan anak terganggu. Misalnya anak makannya lambat, terlalu lama diemut dalam mulut, lalu anak gampang rewel. Akhirnya Anda pun tak tega dan kembali memberikan ASI. Menghadapi hal seperti itu, Anda mesti menggunakan win-win solution. Seperti sejak awal, anak mendapat asupan ASI full selama 6 bulan, berikan variasi makanan. Seiring hal itu, kurangi pula jam-jam ASI dan coba berikan MPASI.
- Diperlukan Kesabaran
Yang terpenting adalah kedekatan psikologis orangtua dengan anak. Usahakan dalam proses penyapihan, hindari kata-kata umpatan, marah, hardikan, bentakan apalagi hingga menyakiti fisik, misalnya mencubit, memukul, dsb. Sebab pada tingkat tertentu, anak pun akan melawan dan akhirnya dia tidak mau makan dan minum sama sekali.
- Kalo Si Kecil Doyan Dot
Memang dot bentuknya mirip puting ibu. Tapi hati-hati bila si kecil ketagihan dot. Sebab dot yang tidak hygienis bisa menyebabkan radang mulut, faring hingga infeksi saluran telinga. Jadi ada baiknya Anda membiasakan si kecil memakai training cup atau bisa juga minum dari gelas yang diberi sedotan. Usahakan usia 2 tahunan sudah lepas dot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar