Sabtu, 26 Maret 2011

Menyiasati Anak Sulit Makan (Part 1)


Apa yang disebut sulit makan pada anak?
Seringkali orang tua mengeluhkan anaknya sulit makan. Namun kebanyakan kesulitan makan tersebut hanyalah sesaat dan sifatnya ”normal”. Kesulitan makan seperti ini digolongkan masih fisiologis dan akan berlalu dengan sendirinya tanpa mengganggu pertumbuhan dan kesehatan anak.
Kesulitan makan pada anak baru disebut masalah atau gangguan makan (eating disorder) yang sifatnya patologis (penyakit) bila pola makan anak abnormal disertai gangguan pengenalan terhadap makanan dan tubuh (pandangan terhadap makanan dan bentuk tubuh tidak seperti keadaan sebenarnya) sehingga berakibat pada status gizi dan mengakibatkan penyakit fisik dan mental.


Ciri dan jenis kesulitan makan pada anak dibagi menjadi 2 yaitu:


  • Yang masih masuk kriteria fisiologis:

  1. Anak yang nafsu makannya sedikit.
    ciri-ciri:
    • jumlah makanan kurang dari anak sebaya
    • jenis makanan beragam, namun jumlahnya sedikit
    • Anak sehat tapi BB cenderung lebih rendah dari anak sebayanya
  2. Anak yang pemilih (Selective eating)
    • jenis makanan hanya itu-itu saja
    • tak mau mencoba makanan baru
    • anak aktif, BB normal / lebih / kurang dari anak sebaya
  3. Anak yang suka menolak makanan
    • menolak makanan pada keadaan tertentu
    • menunjukkan rasa tidak suka pada seseorang atau keadaan itu
    • pertumbuhan normal, BB/TB normal
  4. Phobia/ ketakutan pada makanan
    • menghindari makanan tertentu
    • takut menelan, takut tersedak atau takut muntah
    • pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan saat makan.
    • anak tetap tumbuh karena zat gizi cukup dari makanan lain
  5. Malas mengunyah
    • tak mau makanan yang harus dikunyah/ digigit/ berserat
    • memilih makanan lunak yang sudah tidak sesuai untuk usianya
    • BB normal/ kurang dari anak sebayanya

  • Yang tergolong patologis (penyakit)

  1. Anorexia nervosa dini
    • BB turun
    • Anggapan yang tidak normal mengenai makanan dan bentuk tubuhnya
    • Bulimia nervosa dini
      • Sengaja memuntahkan makanan berkali-kali kadang disertai tak mau makan
      • Nafsu makan tak terkontrol
      • Anggapan yang tidak normal mengenai makanan dan bentuk tubuhnya
    • Gangguan emosi yang menjahui makanan
      • menolak makan
      • BB turun
      • Suasana hati berubah-ubah
      • Tidak ada penyakit yang mendasari
      • Tidak ada gangguan persepsi terhadap bentuk tubuh atau makanan

Penyebab kesulitan makan 

Pada anak usia 1 tahun, kesulitan makan adalah hal biasa. Anak harus menyesuaikan diri dengan perubahan bentuk makanan dari cair (susu) ke makanan padat. Pada saat yang sama, anak sudah mulai dapat berjalan sehingga anak sangat menikmati kepandaiannya untuk melihat sekitarnya dan tidak bersedia berhenti hanya untuk makan. Kebutuhan energi anak juga berkurang selaras dengan pertumbuhannya yang tidak sepesat tahun pertama kehidupannya.

Porsi makan anak juga sering dianggap masalah oleh orangtuanya, sebab orangtua membandingkan porsi anak dengan porsi dewasa. Sebagai pembanding, volume makanan anak usia 1 tahun sekitar 1/3 porsi orang dewasa. Usia 3 tahun, ½ porsi orang dewasa, pada usia 6 tahun porsinya 2/3 orang dewasa. Bila porsi anak lebih kecil dari anak sebayanya, kemungkinan anak sudah kenyang karena banyak ngemil sebelum waktu makan. Bila anak tetap makan dengan porsi kecil meskipun dalam keadaan lapar, biasanya salah satu orangtuanya juga pernah mengalami masalah ini sewaktu kecil.

Sumber: Dr Endang Darmoutomo MS SpGK


Tidak ada komentar:

Posting Komentar