Jumat, 09 September 2011

DEHIDRASI


Sahabat Klinik Cinta Ananda,
Dehidrasi merupakan suatu kondisi tubuh kehilangan banyak cairan dan tidak segera terganti. Normalnya, kita semua-termasuk anak-anak- akan kehilangan sejumlah air melalui keringat, air mata, dan urine. Anak-anak terkadang kehilangan sejumlah air dan garam tubuh melalui demam, diare, muntah, atau aktivitas fisik.
Gejala Dehidrasi
Jika anak mengalami demam, diare, atau muntah, atau berkeringat berlebihan sepanjang hari maka anda dapat mencurigainya sebagai tanda dehidrasi yang diikuti gejala :
  1. Mulut kering atau pecah-pecah
  2. Saat menangis tidak mengeluarkan air mata atau sedikit sekali
  3. Mata terlihat kuyu/redup
  4. Muncul fontanela (bintik samar) di kening bayi
  5. Pada bayi baru berkemih setelah 6-8 jam atau berkemih sedikit dan berwarna kuning pekat
  6. Pada anak yang lebih tua baru berkemih setelah 12 jam juga dalam jumlah sedikit dan berwarna kuning pekat
  7. Kulit kering
  8. Mengalami letargi
  9. Badan pegal dan pusing
Pencegahan Dehidrasi
Pastikan tubuh anak mendapat cukup cairan terutama saat mereka sedang sakit atau melakukan aktivitas fisik. Interval waktu yang dianjurkan yaitu setiap 20 menit anak minum selama beraktivitas. Lalu bagaimana memastikan anak mendapat cairan yang cukup yaitu bergantung bagaimana kondisi tubuh anak.
  1. Bila anak mengalami sakit tenggorokan, maka berikan asetaminofen/ibuprofen, sementara itu pemberian minuman dingin juga dapat mengurangi sakit tenggorokan sekaligus memberi cairan pada tubuh.
  2. Bila hidung bayi tersumbat, maka bantu dengan meneteskan air garam ke dalam lubang hidungnya dan selanjutnya mengisap cairan hidungnya keluar.
  3. Bila anak demam, maka beri obat demam atau atur suhu ruangan senyaman mungkin dan kenakan anak pakaian warna terang.
Penanganan Dehidrasi
  1. Berikan air putih selama 1-2 jam pertama saat dehidrasi, setelah itu pemberian minuman yang mengandung gula dan elektrolit (garam) atau makan seperti biasa dapat dilakukan.
  2. Tempatkan anak pada ruangan yang sejuk dan nyaman.
  3. Anak yang mengalami dehidrasi dengan gangguan gastroenteritis maka sebaiknya berikan minuman khusus yaitu cairan rehidrasi oral (ORS) yang mangandung kombinasi gula dan garam.
  4. Pada bayi yang mengamami dehidrasi pemberian ASI tetap dilanjutkan dan diselingi ORS
  5. Pada anak yang minum susu formula atau konsumsi makanan padat, maka hentikan itu semua sementara dan tidak perlu mengganti susu formula yang lain.
  6. Hindari pemberian minuman bersoda, minuman jahe, teh, jus, gelatin, sup ayam, atau minuman berenergi lainnya karena komposisi gula dan garam tidak tepat bahkan justru mengakibatkan diare.
  7. Setelah anak rehidrasi, kembali ke pola makan normal, tapi tetap hindari makanan berlemak dan minuman jus/bersoda.
  8. Jangan terpengaruh dengan mitos penangan dehidrasi dengan berpuasa selama lebih dari 24 jam dan menggantinya dengan diet khusus (pisang, buah, jus apel, dan roti bakar).
  9. Jangan berikan sembarang obat.
  10. Bila dehidrasi masih berlanjut maka segera bawa ke dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar