Selasa, 21 Juni 2011

Bayi Bunda Alergi Susu ??


Sahabat Klinik Cinta Ananda,

Susu formula sebagai salah satu pemenuh kebutuhan gizi si kecil tak jarang menimbulkan alergi. Lantas apa yang menyebabkannya?
Reaksi alergi ini disebabkan oleh protein susu sapi. Kebanyakan kasus timbul pada bulan-bulan pertama ketika bayi mulai diperkenalkan dengan susu formula.

  • Gejala-gejala Alergi Susu
Gejala alergi protein susu sapi biasanya muncul ketika bayi masih berumur beberapa bulan. Dia bisa mengalami gejala yang sangat cepat setelah diberi susu formula atau disebut dengan Rapid Onset. Atau baru muncul setelah 7-10 hari usai mengkonsumsi protein susu sapi yang biasa disebut Slower Onset. Reaksi yang lambat muncul ini lebih umum terjadi. Gejala-gejalanya seperti :
  1. BAB yang encer (mungkin mengandung darah)
  2. Muntah
  3. Menutup Mulut
  4. Menolak Makanan
  5. Rewel karena Kolik
  6. Ruam Kulit
Reaksi seperti diatas memang sulit di diagnosis karena gejala-gejala yang sama juga bisa muncul pada kondisi kesehatan lainnya. Sedangkan reaksi alergi kilat biasanya berupa rewel, muntah, nafas berbunyi seperti peluit, membengkak, bercak-bercak gatal di permukaan kulit dan diare berdarah. dalam kasus yang jarang, juga bisa terjadi reaksi alergi yang hebat yang disebut ANAPHYLAXIS dan mempengaruhi kulit, perut, pernafasan, dan tekanan darah bayi. 
  • Panaskan Susu Agar Anak Tidak Alergi
Sekitar 75 %  anak-anak penderita alergi susu sapi akan mampu menoleransi kalau susu itu dipanaskan. Begitulah kesimpulan penelitian yang diungkapkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology.
"Anak-anak alergi susu menghasilkan antibodi yang bereaksi melawan protein susu sehingga sistem kekebalan tubuhnya mengenali protein ini sebagai benda asing,". Anak-anak yang berhasil mengatasi alerginya masih tetap memiliki antibodi tersebut, hanya saja protein yang memicu alergi hampir seluruhnya bisa diruntuhkan dalam suhu tinggi. 
  • Susu Formula Alternatif : Hipoalergenik
Kalau bayi alergi susu, dokter akan menyarankan suatu jenis susu lain, semisal susu kedelai. Tak jarang ada juga bayi yang alergi susu sapi sekaligus susu soya. Bayi yang alergi terhadap kedua sumber protein ini biasanya disarankan mengkonsumsi susu alternatif yaitu golongan susu hipoalergenik.
Sementara susu formula hidrolisa atau susu elemental kandungan lemaknya sudah diperkecil. Selain itu kandungan protein kaseinnya sudah dipecah menjadi asam amino. Jadi kandungan bukan lagi protein melainkan "bangunan" protein yang paling kecil. Biasanya pada kemasannya bertuliskan HA atau hipoalergenic. Susu jenis ini memang khusus untuk bayi yang alergi.
Tentu saja pemberian susu ini harus dengan sepengetahuan dokter. Yang juga perlu diperhatikan adalah indikasi penyakit lain, kandungan apa saja yang harus dihindari dan berapa takaran seharusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar