Rabu, 22 Desember 2010

Fakta VS Mitos seputar Asma pada Anak-Anak

Kita sering mendengar banyak pendapat atau mitos turun–temurun mengenai penyakit asma pada anak. Namanya juga mitos, ada yang memang secara medis benar, tetapi sebagian besar tidak benar sehingga menyebabkan pemahaman yang salah tentang asma. Berikut ini adalah mitos-mitos seputar penyakit asma pada anak, disertai pembahasan kebenaran mitos tersebut.
1. Asma merupakan penyakit menular
Tidak benar. Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh dan dapat ditransmisikan ke orang lain. Asma bukan merupakan penyakit menular sehingga penderita asma tidak perlu dijauhi.
2. Asma merupakan penyakit keturunan
Memang benar bahwa seringkali didapatkan orangtua yang menderita asma anaknya kemudian juga menderita asma, namun tidak selalu terjadi demikian. Terkadang orangtua penderita asma, anaknya bukan atau sebaliknya. Asma merupakan salah satu manifestasi penyakit alergi. Sifat alergi inilah yang diturunkan dari orangtua ke anaknya tetapi bentuk penyakit alerginya tidak selalu sama. Manifestasi alergi yang muncul bisa bermacam-macam, misalnya kaligata (biduran), alergi seafood, alergi obat, pilek alergi (rinitis alergi), eksim, sedangkan bila bermanifestasi di saluran pernapasan bisa terjadi asma. Sehingga kadang orangtua alergi obat, anaknya menderita asma.
3. Pergi ke pantai dapat menyembuhkan asma
Tidak benar. Tinggal di daerah pantai yang udaranya bersih memang bisa membuat penderita asma terkontrol gejalanya sehingga kelihatan sembuh. Bila hanya sekali-sekali saja pergi ke pantai tidak berarti asmanya akan sembuh.
4. Asma tidak dapat disembuhkan
Benar dalam artian sifat alerginya akan terus menetap. Penderita asma yang terkontrol gejala asmanya dapat hidup dan beraktivitas seperti orang normal lainnya dalam waktu yang cukup lama. Namun demikian, bila suatu saat terpajan dengan pencetus dapat saja terjadi serangan asma kembali.
5. Bila sejak awal tidak diperkenalkan dengan es atau coklat maka sewaktu besar anak menjadi rentan jika mendapat es/coklat tersebut
Tidak benar. Seorang anak yang setiap minum es atau makan coklat timbul serangan batuk/sesak bukan karena tidak dibiasakan sewaktu kecil, tetapi pada dasarnya ia telah mempunyai riwayat alergi sehingga kedua hal tersebut menjadi faktor pencetus terbangkitnya reaksi alergi dalam tubuhnya. Bila memang hal itu terjadi maka untuk menghindari timbulnya serangan asma maka anak tersebut sebaiknya juga dihindarkan dari kedua hal tersebut.
6. Berenang dapat menyembuhkan asma
Tidak benar. Berenang merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan untuk pasien asma, tetapi tidak berarti asmanya akan sembuh dengan berenang. Olahraga lain yang dapat meningkatkan kebugaran tubuh pasien akan sangat bermanfaat bagi pernapasan pasien.
7. Obat hirupan hanya digunakan untuk asma yang berat
Tidak benar. Ada obat hirupan yang ditujukan untuk meredakan serangan dan ada yang untuk pengendali. Anak dengan asma yang hanya sekali-sekali mendapat serangan ringan dapat menggunakan obat hirupan untuk meredakan serangannya.
8. Obat hirupan yang dipakai setiap hari dapat menimbulkan adiksi (ketergantungan)
Tidak benar. Obat asma hirupan tidak mengandung obat yang menyebabkan ketergantungan atau adiksi. Penghentian pemakaian obat pengendali hirupan yang tidak tepat dapat mengakibatkan serangan asma, tetapi bukan karena adiksi melainkan karena asmanya belum terkontrol.
9. Anak dengan asma tidak boleh berolahraga
Tidak benar. Anak dengan asma dapat berolahraga seperti teman sebayanya, namun bila serangan asmanya sering dipicu oleh aktivitas fisik maka dalam berolahraga harus didahului dengan pemanasan (warming-up) dan diakhiri dengan pendinginan yang baik. Bila perlu dapat memakai obat dahulu sebelum berolahraga. Selain itu perlu berhati-hati dalam olahraga yang perlu kecepatan tinggi misalnya sprint atau balap sepeda.
10. Steroid dalam obat hirupan dapat menyebabkan pengeroposan tulang atau maskulinisasi
Tidak benar. Steroid dalam obat hirupan untuk pengendali asma berbeda dengan steroid yang banyak digunakan oleh atlet untuk memperbesar ototnya. Dosis steroid hirupan yang digunakan juga sangat kecil sehingga efeknya tidak seperti bila steroid diberikan melalui obat minum atau suntikan. Penggunaan steroid hirupan jangka panjang sudah terbukti aman dan tidak menimbulkan efek samping berbahaya. Bila saat serangan diperlukan steroid yang diminum atau disuntik, pemberiannya hanya 3-5 hari sehingga tidak didapatkan efek samping pula.
Nah, jadi jelaskan bahwa banyak mitos yang selama ini diyakini ternyata keliru. Oleh sebab itu ubahlah pandangan yang salah tentang asma sehingga penanganan anak asma bisa tercapai secara lebih baik. Semoga bermanfaat ! Penulis : Nastiti Kaswandani IDAI.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar